Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

DARIMU UNTUKMU

Tadabbur oleh : Cak Tik انا لله وانا اليه راجعون Sebenarnya tidak penting untuk dibuat tulisan ini. Apalah artinya merangkum proses perjalanan yang semua pada tahu betapa capek dan melelahkan. Dua belas jam pulang pergi dari Sidoarjo ujung barat - Jember. Kalau ditanya untuk apa atau siapa, mungkin orang berasumsi untuk sesuatu yang besar dan bernilai. Tapi itu ada kecenderungan yang bersifat materi. Bukankah cara berfikir kebanyakan serba materi?      Saya tidak menduga bahwa si Sulung diterima di PTN di bawah Kemenag. Meskipun sejak awal punya keyakinan dia pasti diterima dan kota Jember menjadi pilihan pertama. Entahlah, mengapa begitu yakin diterima, kalau dikembalikan kepada Yang Punya Otoritas, Allahlah yang menetapkan hati sehingga tidak ada keraguan sedikitpun. Disampaikan usaha, do'a dari semua yang memiliki akses merupakan energi positif untuk terkabulnya sebuah niatan yang baik.      Hidup adalah sirkulasi gerak lahir batin yang berporos pada satu titik yang menjadi

LAKUKAN PERUBAHAN

Oleh : CakTik     Setelah melalui perenungan panjang dengan amsal yang diberikan Kyai Shomad, Tarmin mulai menemukan sesuatu yang mungkin ini merupakan jawaban. "Aku harus bertemu dengan Malaikat penjagaku dalam diriku", Tarmin berguman dalam hatinya. "Sebab, kalau kuungkapkan kepada Kabul, pasti aku dianggap orang gila'.      Semua sirkulasi dan mekanisme kerja dalam setiap diri manusia adalah kerja Malaikat, termasuk kerja akal. Ingat! Kerja akal hanya mempertimbangkan bukan memutuskan. Maka ketika seseorang melakukan keburukan bukan salah akalnya, bukan karena penjagaan Malaikat yang lemah. Dia sudah melakukan fungsinya sebagaimana perintah Allah, "yahfadzunahu min amrillah", tapi karena begitu kuatnya bujuk rayu Syetan sehingga banyak manusia terpedaya seperti Nabi Adam dan Hawa.     Tarmin diam dan tersungging senyum di bibirnya. Masih terngiang apa yang dikatakan Kyai Shomad.      "Begini, Min. Kita ini disuruh "tadabbur", mengelabo

PERUBAHAN! KAPAN? (2)

S. Al-A'rāf : 16-17 قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ "Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)"     Kyai Shomad meng-amsal-kan dengan beberapa kemungkinan dalam realitas kehidupan, karena Tarmin me"materi"kan dengan akalnya untuk menjawab keresahan hati dan jiwanya. Mengapa banyak kemaksiatan dan kemungkaran? Sementara setiap manusia ada Malaikat penjaga. "Begini, Min! Sebenarnya kamu sudah menemukan jawabannya, tapi nggak sadar", Kyai Shomad mulai menjelaskan. "Kyai bisa saja, saya s

PERUBAHAN! KAPAN?

oleh : CakTik لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia".(QS.  13 : 11)      Tarmin seorang mahasiswa yang mulai terbuka keluasan berfikirnya mempertanyakan hal-hal yang belum bisa diterima oleh akalnya. Itu maklum dalam proses pencarian jati diri dan kesejatian kebenaran dalam hidupnya. Dia mencoba mengelaborasi apa yang diterima, menca

MENGAPA BAITI JANNATI?

Oleh : CakTik 3.Āli 'Imrān : 15 قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ "Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya".(QS. 3 : 15)      Tiga instrumen yang pertama kali difungsikan oleh Allah swt yakni dengan tahapan secara konstruktif pendengaran, penglihatan dan hati, ini akan terus berlangsung pada setiap manusia, mendengar, melihat didalam mengakses informasi, pengetahuan, ilmu hingga pada tingkat mema'rifati sampai pada satu titik, menetapkan hati. Fungsi

Hati Yang Selamat

Oleh : CakNo وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (Q. An Nahl : 78)      Suara tangisan terdengar dari ruang bersalin, sesaat suster keluar dengan menggendong bayi mungil. "Pak, sudah lahir selamat, bayinya laki-laki", kata suster. Sang Bapak tidak lantas melihat sang bayi sontak sujud syukur, lantas diadzani telinga kanan dan iqomat telinga kiri. Suasana hati yang berbunga-bunga dan bahagia tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sang ibu tersenyum setelah bergelut dengan maut, puas dan bahagia. Sempurna menjadi sosok wanita dan ibu generasi penerus peradaban manusia.      Bayi mungil belum bisa mendengar, melihat, dia hanya bisa merasakan ketika lapar dan haus. Allah mengaj

TERUS MENERUS EVALUASI

Oleh : CakTik Firman Allah swt: يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS. 59: 18) Memandang, melihat, memperhatikan memiliki arti yang sama, dengan perkenan dan izin Allah swt sesuatu yang ada di depan kita menjadi tampak wujudnya. Hanya saja penggunaan masing-masing istilah yang berbeda. Kapan menggunakan istilah memandang, melihat atau memperhatikan. Itu tidak penting, yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan satu karunia Allah untuk hal-hal yang baik sesuai kehendak yang memberikan karunia itu. Kalau saya memandang sesuatu maka orientasinya pada nilai yang saya pandang, sementara kalau melihat hanya pada bentuk fisik. Sementara kalau memperhatikan agak lebih detil, meliputi f

TA'ARUF

Gambar
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Segala puji syukur hanya milik Allah swt pemilik alam semesta dan dengan penuh cintaNya memelihara, mendidik dan memenuhi kebutuhan semua makhlukNya. Sengaja dibuat blog ini dengan dilandasi niat untuk menyumbangkan mungkin setetes pengetahuan dan dari pengetahuan itu ada butiran hikmah sehingga kita bisa menjadi hakim untuk diri kita sendiri, agar lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan yang lebih bermanfaat, syukur membawa maslahat dalam skala yang lebih luas. Amin ya rabbal'alamin.