PERUBAHAN! KAPAN?

oleh : CakTik

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia".(QS.  13 : 11)
     Tarmin seorang mahasiswa yang mulai terbuka keluasan berfikirnya mempertanyakan hal-hal yang belum bisa diterima oleh akalnya. Itu maklum dalam proses pencarian jati diri dan kesejatian kebenaran dalam hidupnya. Dia mencoba mengelaborasi apa yang diterima, mencari titik temu dari kontradiksi yang membuat silang pendapat yang tak kunjung kompromi karena masing-masing mengklaim sebuah kebenaran.
     Iblis telah mendeklarasikan dirinya akan menyesatkan manusia, dia akan mendatangi manusia dari empat penjuru, dari muka, belakang, kiri dan kanan, menggoda dan membujuk manusia agar berbuat ingkar, tidak mensyukuri karunia dan nikmat Tuhan. Itu informasi yang Allah berikan agar manusia tetap hati-hati dan waspada dan istiqomah di jalan yang benar. Sementara, setiap manusia ada Malaikat penjaga yang selalu mengiringi atas perintah Allah. Definisi menjaga adalah melindungi agar selamat.
     Tarmin mengkompromikan dan merasionalisasikan dua kalam ilahi ini. Itu bukan sebuah kesalahan, bukankah berfikir itu bertanya dan setiap pertanyaan membutuhkan jawaban. Apalagi Al Qur'an diturunkan sebagai petunjuk, tentu harus difahami sehingga mudah untuk dilaksanakan. Kapan terjadinya konfrontasi antara Iblis dan Malaikat penjaga? Mengapa justru banyak manusia yang berbuat kemungkaran di negeri ini. Kemaksiatan menjadi hal yang biasa? Apakah Malaikat sudah melakukan penjagaan dan tidak mampu mencegah upaya Iblis dalam menyesatkan manusia dengan tipu dayanya yang membuat manusia terlena dan terpedaya?
     Tarmin larut dalam pengembaran akalnya yang kian jauh yang justru malah membuatnya semakin bingung dan tidak menemukan jawaban. Tapi biarlah, itu sebenarnya bentuk ekspresi terhadap kondisi dan mencari-cari alasan untuk menutupi kekecewaan dan kekesalan hatinya. Tidak sesuai dengan idealismenya. Padahal dia sudah berupaya untuk menjawab dengan sikap dan perilaku agar tidak ikut larut dalam kemaksiatan yang sudah jadi budaya. Hanya karena kekesalan hatinya yang diekspresikan seolah memprotes Tuhannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI