Hati Yang Selamat

Oleh : CakNo

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (Q. An Nahl : 78)

     Suara tangisan terdengar dari ruang bersalin, sesaat suster keluar dengan menggendong bayi mungil. "Pak, sudah lahir selamat, bayinya laki-laki", kata suster. Sang Bapak tidak lantas melihat sang bayi sontak sujud syukur, lantas diadzani telinga kanan dan iqomat telinga kiri. Suasana hati yang berbunga-bunga dan bahagia tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sang ibu tersenyum setelah bergelut dengan maut, puas dan bahagia. Sempurna menjadi sosok wanita dan ibu generasi penerus peradaban manusia.
     Bayi mungil belum bisa mendengar, melihat, dia hanya bisa merasakan ketika lapar dan haus. Allah mengajarkan menangis untuk berkomunikasi dengan ibu-bapak dan lingkungannya. Sosok bayi yang fitrah belum ternodai dengan dosa. Tidak ada dosa warisan, siapapun orang tuanya dan apapun pekerjaannya.
     Akan menjadi apa dia, bagaimana nasibnya, apakah bahagia, susah, jodohnya, rezekinys dan ajalnya sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Amanah yang diembannya adalah persaksiannya sebelum ruh ditiupkan ke dalam jasadnya. Mengabdi kepada Tuhannya. Bukan untuk yang lain.
     Awalnya sang bayi mulai mendengar, selang beberapa Bulan dia dapat melihat, pada yang sama hatinya mulai dapat merespon di sekelilingnya. Dia tidak hanya sekedar menangis ketika membutuhkan sesuatu, tapi raut wajah yang menampakkan keceriaan dan kebahagiaan juga kesedihan. Inilah momentum untuk membangun suasana yang nyaman, menjaga sakinah dengan memelihara cinta dan kasih sayang yang merupakan komitmen ketika melakukan akad nikah, menyatu dalam damai.
     Apapun yang didengar, dilihat, sikap, perilaku, pasti direspon oleh hatinya dan akan menjadi ketetapan hatinya dan kelak mewarnai kehidupannya, menuju jalan Rabbnya atau tidak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI