PERUBAHAN! KAPAN? (2)

S. Al-A'rāf : 16-17

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

"Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)"

    Kyai Shomad meng-amsal-kan dengan beberapa kemungkinan dalam realitas kehidupan, karena Tarmin me"materi"kan dengan akalnya untuk menjawab keresahan hati dan jiwanya. Mengapa banyak kemaksiatan dan kemungkaran? Sementara setiap manusia ada Malaikat penjaga.
"Begini, Min! Sebenarnya kamu sudah menemukan jawabannya, tapi nggak sadar", Kyai Shomad mulai menjelaskan.
"Kyai bisa saja, saya sowan ke sini justru mau mohon petunjuk "
"Saya kasih contoh, misalnya ada perampokan di rumah yang dijaga satpam, ada tiga kemungkinan atau lebih. Pertama, berhasil dirampok karena satpamnya lengah atau tertidur, kedua berhasil dirampok setelah terjadi perkelahian dan satpamnya dilumpuhkan dan ketiga gagal karena perampoknya berhasil dilumpuhkan "
"Tapi Kyai, masak Malaikat tertidur atau kalah? "
"Buktinya, banyak terjadi kemaksiatan!", Tarmin terdiam. "Karena kamu mencoba mematerialkan dan melogikakan, ya akan muncul beberapa kemungkinan, tapi masuk akal kan?". Tarmin mengangguk. "Itu kalau dikembalikan lagi malah meluas nggak karuan".
"Mungkin masing-masing orang, malaikatnya nggak sama, ada yang tangguh ada juga yang lemah. Kan cuma dijelaskan bahwa setiap manusia ada malaikat yang selalu mengiringi, tidak dijelaskan bagaimana keadaannya? Atau,.....! Manusianya sendiri yang tidak mau memaksimalkan penjagaannya".
Tarmin cuma bisa mengangguk dan diam. Keterbatasan akal pada satu titik tidak mampu menembus dimensi lain yang cukup hanya diimani saja tanpa harus dijelaskan hingga suatu saat Allah berkenan membukakan hijab dan menemukan kebenaran sejati yang apabila diungkapkan dianggap gila. Bukankah Rasulullah saw sering dikatakan gila oleh orang-orang kafir?




Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI