Pondasi Takwa



SHAUM atau SHIAM? 


Allah SWT berfirman :


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)


     Sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan. Sebuah agenda rutin umat islam untuk menjalankan ibadah puasa karena merupakan salah satu dari rukun islam dan tentunya merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Semoga saja kita bisa dipertemukan bulan suci Ramadan tahun ini. 

     Kalau kita melihat ayat di atas yang penting untuk digarisbawahi adalah akhir dari ayat tersebut "agar kamu bertakwa". Pertanyaannya, negara ini mayoritas berpenduduk muslim. Dengan menjalankan ibadah puasa tentunya sudah banyak menghasilkan orang yang bertakwa. Mereka bertebaran di berbagai lini dan sektor kehidupan baik di Pemerintahan maupun di sektor-sektor lain. Pertanyaannya lagi, apa yang sudah mereka kerjakan dan bagaimana outputnya?  Indikatornya adalah keberkahan sebagaimana Allah SWT. menegaskan :


وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰۤى اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَـفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَا لْاَ رْضِ وَلٰـكِنْ كَذَّبُوْا فَاَ خَذْنٰهُمْ بِمَا كَا نُوْا يَكْسِبُوْنَ

"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)

     Apa yang saya sampaikan di atas hanya sebagai prolog saja, meskipun kita sama-sama tahu apa jawabannya. Yang terpenting Ramadan tahun ini benar-benar kita jadikan momentum untuk menempa diri kita agar menjadi orang yang benar-benar bertakwa. Pondasi utama untuk menjadi orang yang bertakwa salah satunya adalah dengan melaksanakan shiam atau shaum. 


    Sebuah maqalah menyatakan "Shumu tasihu", bepuasalah agar sehat. Itu tidak usah diragukan lagi. Sebuah penelitian seorang ilmuwan Jepang yang mengantarkan dia mendapatkan hadiah Nobel telah membuktikan bahwa tubuh akan terjadi Autophagy jika berpuasa. Ilmuwan bernama Yoshinori Ohsumi ini telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar (PUASA) dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom. Autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa  membahayakan tubuh untuk dikeluarkan. Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit. Protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya. Subhanallah !

     Itu hanya sebagian manfaat dari ibadah puasa. Sedang tujuan utama dari ibadah puasa agar kita menjadi orang yang bertakwa. Ini yang harus kita raih karena dengan ketakwaan akan membawa maslahat bagi semesta. Takwa adalah building caracter atau sikap dasar mental yang terimplementasi dalam bentuk perbuatan. Sikap dasar mental yang bagaimana yang dibentuk oleh shiam atau shaum? 

     Ada beberapa ayat yang di akhir ayatnya kalimatnya, "agar kamu bertakwa" (لعلكم تتقون ).  

1. Mental Pengabdian (Dedikatif)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَا لَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 

"Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 21)


2. Menepati Janji 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَاِ ذْ اَخَذْنَا مِيْثَا قَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّوْرَ ۗ خُذُوْا مَاۤ اٰتَيْنٰكُمْ بِقُوَّةٍ وَّ اذْكُرُوْا مَا فِيْهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat Gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), "Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.""

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 63)


3. Menegakkan Keadilan 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَ لَـكُمْ فِى الْقِصَا صِ حَيٰوةٌ يّٰۤـاُولِى الْاَ لْبَا بِ لَعَلَّکُمْ تَتَّقُوْنَ

"Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 179)


4. Pertahanan Jiwa / Shaum / Pengendalian Diri. 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَا مُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 183)


5. Menghentikan aktivitas fikiran/I'tikaf. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اُحِلَّ لَـکُمْ لَيْلَةَ الصِّيَا مِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَآئِكُمْ ۗ هُنَّ لِبَا سٌ لَّـكُمْ وَاَ نْـتُمْ لِبَا سٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّکُمْ كُنْتُمْ تَخْتَا نُوْنَ اَنْفُسَکُمْ فَتَا بَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَا لْــئٰنَ بَا شِرُوْهُنَّ وَا بْتَغُوْا مَا کَتَبَ اللّٰهُ لَـكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَا شْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَـكُمُ الْخَـيْطُ الْاَ بْيَضُ مِنَ الْخَـيْطِ الْاَ سْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَا مَ اِلَى الَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَا شِرُوْهُنَّ وَاَ نْـتُمْ عٰكِفُوْنَ ۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beritikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 187)


6. Membangun kesamaan visi

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَاَ نَّ هٰذَا صِرَا طِيْ مُسْتَقِيْمًا فَا تَّبِعُوْهُ ۚ وَلَا تَتَّبِعُوْا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗ ذٰ لِكُمْ وَصّٰٮكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa."

(QS. Al-An'am 6: Ayat 153)


     Karena tema kita tentang shiam atau shaum maka fokus kita adalah bagaimana membangun sistem pertahanan diri atau pengendalian diri agar tidak terjebak pada blunder kehidupan yang berorientasi pada keinginan duniawi atau syahwat Ad Dunya. Cara pandang kita harus diubah. Kita hadir di dunia ini untuk mengkreatifi dan menginovasi agar terjaga kelestariannya. Bukan sekedar mengeksplorasi dan mengeksploitasi yang menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Itulah sebenarnya tugas kita sebagai Khalifatullah. Memayu Hayuning Bawono. Dalam eskalasi yang kecil, sebagai individu muslim harus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan baik sosial maupun alam sekitar. 

       Satu hal yang penting dan ini yang banyak terabaikan. Ada dua kebahagiaan yang dicapai oleh orang yang shiam. Ketika berbuka mata qalbunya dan bertemu dengan Tuhannya. 

لصاىم فرحتان فرحة افطره وفرحة لقاء ربه

Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, ketika berbuka dan bertemu Tuhannya.

Inilah sebenarnya esensi ibadah Shiam. Dapat mengantarkan kepada sebuah kesadaran bahwa Allah Swt senantiasa membersamai setiap saat. Kesadaran inilah yang membimbing kepada perilaku takwa. 


16 Januari 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI