IMAN DAN TAKWA DULU BARU MUSLIM



Iman dan Takwa Dulu Baru Muslim

Oleh : Tikno Adi 


     Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Artinya :

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 102)

     Karunia Allah swt.  yang sangat berharga adalah kesempatan. Itu artinya bahwa kita masih bisa menikmati indahnya dunia. Seluruh organ tubuh kita bisa bekerja baik yang ada di dalam maupun di luar. Mata kita bisa melihat,  telinga bisa mendengar, akal bisa berfikir dan masih banyak lagi jika diidentifikasi satu persatu. Intinya bahwa ini semua merupakan karunia yang sangat luar biasa. Pertanyaannya, untuk apa semua itu diberikan kepada kita? Tidak ada yang lain kecuali untuk beribadah atau mengabdi kepada Allah swt. Secara spesifik agar kita menjadi muslim. Ayatnya jelas "kalian jangan mati dulu, kecuali sudah menjadi muslim". Bentuk pengabdian kita kepada Allah swt, menjadikan diri benar-benar sebagai muslim. Pertanyaan selanjutnya, sudahkah kita ini sudah menjadi muslim? 

     Ada hal yang menarik, Allah melarang kita jangan mati dulu atau jangan meninggalkan dunia ini sebelum menjadi muslim di hadapan Allah. Ada dua rumusan masalah terkait ayat ini sbb. :

1. Untuk menjadi muslim yang sejati itu tidak mudah. Kalau Allah swt memperingatkan seperti itu berarti banyak orang yang meninggalkan dunia ini dalam keadaan tidak muslim. 

2. Kalau ada orang yang yang ghirahnya tinggi untuk menjadi muslim, Allah pasti akan memberikan umur yang panjang. Kan Allah sendiri yang melarang jangan mati dulu, sedang Dia yuhyi wa yumit. Dia yang menghidupkan dan Dia yang mematikan. 

      Dari dua rumusan masalah di atas solusinya satu. Berupaya menjadi muslim yang sejati. Untuk menjadi muslim adalah dengan bertakwa kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa. Akan tetapi yang harus memiliki landasan iman. Tanpa landasan iman yang benar dan kokoh mustahil derajat muslim dapat diraih. Pertanyaannya, bagaimana menjadi orang yang benar-benar beriman. Untuk menjabarkan apa itu iman, kita bisa mengambil pelajaran dari kisah Nabi Yunus ketika ditelan ikan dan kisah para Nabi yang lain. Ada pesan apa di balik kisah Nabi Yunus? Tunggu episode berikutnya. 

     Secara normatif takwa artinya menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Secara implementatif makna takwa itu tersimpan pada kata takwa itu sendiri. Takwa terdiri dari empat huruf :

ت، ق، و، ا

1. Tawadhu', rendah hati. Seorang muslim harus rendah hati, tidak sombong. Apa sih yang pantas untuk disombongkan?  Semua yang kita miliki semuanya adalah titipan dan amanah yang harus kita pertanggungjawabkan. 

2. Qana'ah, menerima apapun pemberian Allah swt. dengan lapang dada. Tidak terjebak pada dualitas. Akan tetapi tidak bersifat pasif. Allah memberikan kesempatan untuk beraktifitas untuk melakukan yang terbaik sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita. 

3. Wira'i, berhati-hati. Sebagai muslim diharuskan waspada dan berhati-hati. Tetap berjalan untuk mencari ridha Allah swt. Jangan sampai apa yang kita dapatkan itu tercemari dengan sesuatu yang tidak baik. 

4. Ikhlas. Menjaga kemurnian dan kebersihan hati bahwa apa yang kita lakukan semata-mata untuk ridha Allah  swt. 

     Untuk menyingkap tabir dibalik kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan tunggu episode berikutnya. Allah SWT. berfirman:


وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ 

Artinya :

'Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 87)

8 Desember 2023.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI