Fir'aun, Apa atau Siapa?



Fi'aun, Apa atau Siapa? 

Oleh  : Tikno Adi. 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَاِ ذْ نَجَّيْنٰکُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَسُوْمُوْنَكُمْ سُوْٓءَ الْعَذَا بِ يُذَبِّحُوْنَ اَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَآءَكُمْ ۗ وَفِيْ ذٰلِكُمْ بَلَآ ءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَظِيْمٌ


Artinya :

"Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan yang besar dari Tuhanmu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 49)


     Jagad maya dihebohkan isu tentang Fir'aun yang sedang viral. Ada dua pertanyaan tentang Fir'aun.  Siapa dan apa Fir'aun itu. Kalau siapa, jawabannya tentang sosok Fir'aun. Kita tidak tahu tentang bagaimana sosoknya. Kalau apa, berarti apa yang dilakukan Fir'aun?  Al Qur'an menjelaskan tentang apa yang dilakukannya.  Membunuh anak laki-laki Bani Israel dan membiarkan hidup yang perempuan. Bani Israel secara historis adalah anak keturunan Nabi Ya'kup. Secara bahasa Bani Israel adalah satu entitas yang berjalan menuju Tuhan. Lantas, apa yang dimaksud membunuh anak laki-laki dan membiarkan hidup anak perempuan? 

     Berbicara tentang anak tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan. Laki-laki merupakan simbol ruhani, sedang perempuan simbol jasmani. Itu artinya siapapun saja,  yang hidupnya hanya berorientasi pada materi, tidak memperdulikan pertumbuhan manusia secara rohani, kalau dia seorang penguasa, maka dia seperti Fir'aun. Apa yang dilakukan Haman? Secara historis dia adalah perdana menteri Fir'aun, itu artinya pelaksana pemerintah Fir'aun. Dia adalah eksekutornya untuk melakukan keputusan Fir'aun. Lantas siapa Qarun? Secara historis dia adalah seorang pengumpul harta benda. Untuk saat ini dapat dikonotasikan kaum Kapitalis. 

    Dari fakta sejarah yang disampaikan dalam Al Qur'an kemudian diekstrapolasi ke masa kini, apakan ada kesamaan? Ini yang perlu dicermati. Tentu setiap kebijakan sebuah negara memiliki visi dan misi yang baik. Mewujudkan keadilan sosial bagi rakyatnya. Akan tetapi bagaimana dengan implementasinya? Apakah secara faktual sudah selaras dengan apa yang dicita-citakan? Inilah yang sebenarnya menjadi persoalan. Pertanyaan kritisnya apakah kekuasaan yang diemban dipandang sebagai amanah untuk dijalankan demi mewujudkan cita-cita bersama sebagai sebuah bangsa ataukah digunakan untuk mempraktekkan apa yang dilakukan oleh Fir'aun, Haman dan Qarun yang notabene untuk melanggengkan kekuasaan? 

    Akhlak sebuah bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan. Apa yang terjadi saat ini secara faktual merupakan buah dari pendidikan di masa lalu. Oleh karenanya sudah saatnya kita sadar dan bangkit bahwa pondasi utama untuk membangun peradaban adalah akhlak. Pemahaman yang benar terhadap agama akan menghadirkan generasi yang baik. Berbudi pekerti yang mulia, cerdas dan bertanggung jawab. Inilah yang harus diwujudkan. Yang terakhir dari tulisan ini, jika kekuasaan berorientasi pada penguasaan materi yang ada di dalamnya, layakkah disebut pemimpin yang adil? 


20 Januari 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI