BACALAH!

 IQRA'


    Kita flashback ke belakang. Sebelum Rasulullah saw diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk menyampaikan Risalah Islam dan sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir kondisi masyarakat waktu itu disebut Jahiliyah. Sosok manusia yang bernama Muhammad melihat kondisi umat yang sedemikian rusaknya, beliau melakukan uzlah dan berkhalwat di satu tempat di sebuah Goa yang dikenal dengan Goa Hira. Bukan tanpa alasan dan tujuan beliau melakukan uzlah.

‌1. Beliau bukan bagian dari masyarakat Jahiliyah. Andaikan saja beliau memilih zona aman tentunya bergabung saja dengan mereka. Toh, beliau dikenal oleh masyarakat sosok pribadi yang baik, jujur dan amanah. Bahkan beliau diberi gelar Al Amin.

‌2. Sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi umat. Penindasan, perbudakan, tidak adanya keadilan terutama terhadap perempuan. 

‌3. Sebagai upaya untuk mencari solusi dengan melakukan khalwat. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tentang keyakinan terhadap Tuhan sudah menjadi tradisi orang-orang Arab yang notabene masih ada keturunan Nabi Ismail dan mereka menyebut dengan nama Allah.

Barangkali ada pertanyaan, mengapa beliau tidak membangun komunitas yang memiliki visi yang sama untuk melakukan perubahan? Bukankah sosok Muhammad masih memiliki nasab dari para pemimpin Mekkah? Beliau memilih menyendiri di Gua Hira untuk mengenali eksistensi manusia yang tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Tuhan. Hanya Tuhanlah yang dengan kekuasaanNya yang absolut dapat melakukan perubahan yang fundamental terhadap manusia. Apa perubahan yang fundamental dalam diri manusia itu? Mindset mereka yang berakar dari kesadaran terhadap eksistensinya. Siapa manusia itu dan untuk apa terlahir di muka bumi?

Proses Pengenalan Diri

Para sejarawan sepakat bahwa turunnya S. Al Alaq 1-5 sebagai bentuk pengangkatan beliau sebagai Nabi dan Rasul untuk mengemban amanah melakukan perubahan dengan Risalah Islam yang beliau bawa. Jika dilihat dari konteksnya, bahwa 5 ayat yang pertama turun lebih mengedepankan manusia agar membuka fikirannya tentang jatidirinya secara fisik sebagai sosok manusia. Pada gilirannya akan membuka pintu kalbunya yang membawa pada kesadaran tentang dirinya baik sebagai makhluk fisik dan juga sebagai makhluk spiritual. Dengan bekal proses pengenalan terhadap dirinya akan membawa pada perubahan yang fundamental yakni perubahan mindset yang berdampak pada perubahan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan. 

Mari kita baca dan kita telaah dengan seksama 5 ayat yang turun pertama kali kepada Rasulullah saw.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ 

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"

خَلَقَ الْاِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ 

"Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَ كْرَمُ 

"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia."


الَّذِيْ عَلَّمَ بِا لْقَلَمِ 

"Yang mengajar (manusia) dengan pena."


عَلَّمَ الْاِ نْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ 

"Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

(QS. Al-'Alaq 96: Ayat 1- 5)

Dalam beberapa riwayat hadits dijelaskan proses turunnya wahyu yang pertama ini dengan hadirnya sosok malaikat Jibril yang memerintahkan untuk membaca hingga tiga sambil mendekap tubuh beliau. Jawaban "aku tidak dapat membaca" dan untuk selanjutnya beliau disebut umi itu karena beliau selama ini tidak pernah belajar tentang agama yang ada sebelumnya. Artinya bahwa beliau memang tidak dapat membaca terhadap Wahyu itu sendiri. Ini memang benar-benar wahyu bukan hasil pemikirannya dan rekayasa. 

"Bacalah dengaa nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Yang menciptakan manusia dari segumpal darah (yang menempel)"

Bacalah! Bacalah! Bacalah! Siapa sebenarnya manusia itu. Bagaimana Tuhan menciptakan manusia? Bagaimana Tuhan memproses mulai dari bertemunya dua buah sel. Spermatozoid dan ovum kemudian menjadi sesuatu yang menempel di dinding rahim. Seiring berkembangnya IPTEK, secara scientific proses pertumbuhan janin dalam rahim mulai dari zigot, embrio, tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sosok manusia yang sempurna. Jauh sebelum ilmu tentang tumbuh kembang janin dalam rahim, embriologi, Al Qur'an sedemikian detail menerangkan tentang proses penciptaan manusia.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ 

ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَا رٍ مَّكِيْنٍ 

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ 

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah."

"Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim)."

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 12-14)


Bacalah! Dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan dengan qalam. Mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahui.

Bacalah dan telaah dengan seksama. Dari ketidaktahuan menjadi tahu bahkan berkembang menjadi berbagai disiplin ilmu. Siapa yang ada di balik semua proses dari ketidaktahuan menjadi tahu. Dari zigot dan berkembang menjadi banyak sel dan diantara sel itu ada sel yang berkembang menjadi sel otak sehingga manusia ketika terlahir sudah memiliki fasilitas berfikir yang bernama otak.

Dari ketiadaan manusia menjadi ada, dari ketidaktahuan menjadi tahu, hendaklah setiap manusia meniti ke dalam diri untuk membaca dan merasakan betapa sangat luar biasanya proses keberadaan manusia sehingga terlahir di muka bumi. Pertanyaannya, sadarkah bahwa dibalik setiap proses kehidupan ada sesuatu yang Sangat Luar Biasa, yang sangat dahsyat. Temukan Sang Keberadaan dengan keberadaan alam semesta dan manusia dan bertanyalah pada dirimu untuk apa keberadaanmu di muka bumi ini?


30 November 2022.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI