TUJUH.


Oleh : Tikno Adi

Berangkat dari Hadits Nabi Muhammad saw, kita mencoba mentabburi dan mengelaborasi makna yang tersirat dalam perspektif yang lain sehubungan dengan mewabahnya coronavirus Covid 19. Silahkan anda berpendapat lain, itu hak privasi masing-masing orang dalam menyikapi setiap persoalan.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”

     Hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yang dimaknai secara ijmak oleh Ulama bahwa itu Hari Kiamat adalah sebuah kebenaran. Di mana pada hari itu tak seorangpun yang dapat menolong dirinya kecuali naungan Rahmat Allah swt. Itupun bergantung amal kebaikan yang dilakukan semasa hidupnya. Ini merupakan bagian dari keimanan yang harus diyakini agar semasa hidup termotivasi untuk melakukan hal - hal yang baik dan benar sebagai bentuk amal ibadah kepada Allah swt. 
       Ada pertanyaan kritis, bagaimana dengan situasi dan kondisi hari ini?  Siapa yang dapat melindungi dirinya dari wabah coronavirus Covid-19? Adakah setiap orang dapat menjamin bahwa dirinya tidak akan terpapar coronavirus meskipun sudah melakukan instruksi Pemerintah dengan hal-hal yang ditetapkan? Social Distancing, phisycal Distancing, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan dll. Apakah Hadits Nabi saw Ini tidak dapat diaplikasikan dalam situasi seperti saat ini? Yauma laa dhilla illa dhilluh. Maka untuk mendapatkan naungan Allah swt agar terselamatkan di tengah-tengah kepanikan dan ketakutan terhadap wabah coronavirus, kita harus menjadi bagian dari TUJUH sebagaimana yang diisyaratkan oleh Rasulullah saw. atau TUJUH ini merupakan satu kondisi yang akan mendapatkan rahmat Allah swt yang berupa naunganNya. Bisa jadi TUJUH sebagai dasar koreksi dan evaluasi agar kita sebagai sebuah bangsa akan menjadi bangsa yang Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI