DUNUNGE PENGERAN

     Masihkah manusia tidak mau bertanya kepada Tuhannya, mengapa bencana terus menimpa, silih berganti, gayung bersambut. Inilah yang terus bergelayut di hati Gus Dolah. Setiap kali terjadi bencana ,yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana itu bisa terjadi bukan mengapa itu terjadi?
     Pemberitaan di Media massa hanya berkisar bagaimana itu terjadi . Berbagai sudut pandang keilmuan dipaparkan. Tuhan sama sekali tidak pernah dilibatkan padahal sejatinya Dialah pangkal adanya sesuatu. Hanya pada segmen tertentu Dia disebut ,itupun hanya diujung acara sebagai do'a penutup. Tuhan hanya Al Akhir padahal juga Al Auwal. Tuhan hanya dijadikan sandaran akhir, sementara keterlibatan Tuhan di setiap tempat dan waktu .
     Sudahkah manusia tidak memiliki adab sehingga Tuhan menimpakan azab? Apakah manusia sudah terlanjur fasiq sehingga lupa diri dan Tuhan penciptanya? Apakah manusia merasakan bahwa Tuhan jauh bahkan sangat jauh padahal Dia sangat dekat lebih dekat dari urat nadi ? Tidakkah manusia sering berucap tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah? bukankah tidak ada hidup kecuali dari Dia, Al Hayyu ? Di mana dununge Pengeran ? Di mana keberadaan Tuhan?  Masihkah manusia masih tetap bodoh dan canggihnya teknologi semakin membuat mereka tambah bodoh, tidak mengerti apalagi mengenal Tuhannya.

50.Qāf : 16

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher.

99.Az-Zalzalah : 3

وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا

dan, manusia bertanya, \"Mengapa yang terjadi pada bumi ini."

24/11/2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI