ISRA' MI'RAJ

Tadabbur oleh : Gus Dolah

     Mendengar pertanyaan Tarmin yang menggebu-gebu, gus Dolah hanya tersenyum. Memang tidak menutup mata rutinitas peringatan hari besar Islam seperti tidak merubah perilaku untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dalam konteks kehidupan sosial ,ekonomi bahkan berbangsa dan bernegara umat islam yang mayoritas justru kian terpuruk . Demikian juga yang dipertanyakan Tarmin tentang Isra' Mi'raj. Bukankah pasca diisra'mi'rajkan Rasulullah saw, menapaki tahap perjuangan berikutnya yaitu atas bimbingan Rabbnya agar berhijrah ke Yatsrib yang beliau singgahi waktu diisra'kan. Hingga pada akhirnya beliau meraih kemenangan. Sejak saat itu peradaban Islam mengukir sejarah dunia hingga tujuh abad.
     Lalu, bagaimana dengan umat islam saat ini? Memperingati maulid nabi sudah, isra'mi'raj sudah, pelajaran dan hikmah apa yang diperoleh? Al qur'an sudah genap tiga puluh juz, kitab-kitab hadits begitu rapi dibukukan ,pendek kata islam sudah sempurna, di semua belahan bumi umat muslim begitu terpuruk, terutama di Timur tengah mereka saling bermusuhan . Sementara di negeri ini memang tidak sampai terjadi perang saudara, tetapi secara ekonomi  sosial ,politik tidak berdaya. Mengapa, ada apa? Inilah yang diungkapkan Tarmin kepada gus Dolah .Gus Dolah hanya diam dan tersenyum .
     "Sudah, sudah! Saya mengerti gejolak di dalam hatimu yang sebenarnya bentuk protes melihat fenomena umat islam saat ini, sekarang mau kamu, aku ngomong apa ? Tentang isra'mi'raj? Yang menurut persepsimu sebagai tonggak sejarah kemenangan Kanjeng Nabi Muhammad saw , begitu? " Gus Dolah berkata sembari nyruput kopi.
     "Nggih, gus!" Tarmin menyela. Sementara dua shahibnya ,Syukron dan Kabul sejak tadi cuma diam.
     "Ini kita mencoba men-tadabbur-i Firman Allah swt berkenan dengan Isra'mi'rajIsra'mi'rajnya Kanjeng Nabi saw. Jika kalian anggap benar, dapat kalian jalankan. Kita tidak usah menyalahkan keadaan. Biarkan semua berjalan atas kehendaknya, bukan kehendakNya "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI