"KUN FAYAKUN"

Tadabbur : CakTik

36.Yāsin : 82
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.

     Kalau saya mengingatkan, kapasitas saya bukan siapa-siapa, kalau saya diam, saya merasa bagian dari komunitas, masyarakat. Kalau dimisalkan rumah besar NKRI sebuah pohon besar, saya mungkin hanya kotoran burung yang terjatuh di bawah pohon itu. Menjijikkan memang, tapi menyatu dan berproses menjadi pupuk yang bermanfaat. Karena dihatiku tidak ada kepentingan lain kecuali berusaha berpresisi yang Allah kehendaki.
     Kita masih teringat, mudah-mudahan tidak lupa, bagaimana Allah menggerakkan bibir salah satu Cagub DKI JAKARTA 2017, yang dinyatakan secara sah dan meyakinkan telah melakukan penistaan agama. Terlepas hiruk pikuk yang terjadi dengan berbagai analisa dan argumentasi, saya hanya sampaikan, siapa yang menggerakkan hati jutaan umat Islam ke Jakarta? Padahal secara kualitatif, kuantitatif, bagus. Biaya, modal juga cukup. Pada akhirnya "gelunding", bahkan berakhir di hotel prodeo. 'Kun" dengan memelsetkan lidahnya kemudian "fayakun" ( fiil mudhari'),  berproses yang finalnya adalah kegagalan atau sedikit sarkasme "kehinaan".
     Kalau "Indonesia", atau saya lebih suka "Nusantara" akan tetap eksis, itu milik Allah, Rabbul alamin, Dia sendiri yang akan menjaganya sampai "sa'ah" yang ditentukan. Bagi orang-orang, kelompok, partai politik yang hanya berambisi, dengan penuh nafsu ingin menguasai bumi, air dan kekayaan didalamnya, tidak mengelola dengan baik sebagai "khalifah" di bumi Nusantara, mewujudkan keadilan sosial bagi rakyatnya, lihat dan tunggu......

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia".


   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI