MENDUDUKKAN PERSOALAN

Tadabbur oleh : Tikno Adi

     Semangat perubahan harus terus digulirkan di hati setiap individu muslim di era perkembangan yang begitu dinamis sejalan dengan pesatnya teknologi informasi. Kalau di tadabbur terdahulu bagaimana seorang muslim harus belajar dari apa yang sudah dilakukan di masa lalu sebagai bahan evaluasi untuk menatap masa depan yang lebih baik maka rujukannya adalah nilai ketakwaan. Itulah sebabnya perintah takwa mengapit والتنظر نفس ما قدمت لغاد, hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah dilakukan untuk esok.

     Untuk meraih kemenangan, keberhasilan apapun bentuknya maka sebuah perencanaan haruslah didukung validasi data sehingga mampu mengindentifikasi semua permasalahan pada gilirannya bisa menetapkan skala prioritas. Bukankah pada setiap diri seorang muslim ada dua malaikat yang mendampingi dan mencatat semua amal perbuatan kita? Mengapa kita tidak mempertimbang- kan setiap yang akan kita lakukan sehingga dapat dipastikan resiko kebaikan dan keburukan yang akan menjadi akibat. Di sinilah kita seharusnya memahami presisi, posisi, proporsi yang menuntut kesungguhan, ke istiqamahan serta kedisiplinan untuk meraih kemenangan.
     Sebagai bahan renungan agar lebih berhati-hati untuk mengambil keputusan yang merupakan ketetapan hati untuk ditindak lanjuti dalam bentuk amaliyah, tidak ada salahnya jika kita menggali dari berbagai sudut pandang. Yatalaqqa berasal dari kata talaqqa-yatalaqqa-mutalaqqiyan yang berarti menemui, mencatat. Talaqqaitusy-syai'an 'nhu, aku belajar sesuatu darinya. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran dengan memperhatikan apa yang sudah kita lakukan, kita identifikasi dan pelajari sisi baik dan buruknya sebagai acuan apa terbaik, lebih baik untuk diamalkan atau dikerjakan. Tentunya baik dan diridhai Allah swt.
     Dengan mendudukkan semua persoalan pada tempatnya dengan terus melakukan evaluasi, insyaallah beberapa langkah dari seribu langkah menuju akhiratil hasanah bisa terlampaui dengan baik.

50.Qāf : 17

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ

"(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri".


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI