JAGA HATIMU

Tadabbur oleh : Cak Tik

     Ketika manusia terlahir dari "gua garba" sang ibu dalam keadaan tidak mengerti apa-apa, kemudian secara berangsur tiga instrumen, pendengaran, penglihatan dan hati difungsikan oleh Allah, manusia akan menjalani kehidupannya di dunia. Dari tiga instrumen inilah manusia akan melakukan interaksi, adaptasi terhadap lingkungannya untuk menentukan entitas dirinya. Eksistensi dan jati dirinya hanya sebuah pengakuan di mana manusia berpresisi dan berposisi yang melahirkan nilai. Baik, buruk  hina atau mulia semua bergantung bagaimana memanfaatkan tiga intrumen untuk terus berproses menemukan tujuan penciptaannya.
     Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Dimana ia terlahir, di lingkungan yang bagaimana ia tumbuh dan berkembang, dari apa yang didengar, dilihat dalam kesehariannya, inilah yang akan diproses akalnya dan menjadi ketetapan hati dan akan mewarnai sikap dan perilaku ketika dewasa. Maka jika disederhanakan dan dipadatkan akan menjadi faham atau isme, maka akan semakin jelas pilihan hatinya kemana alur hidupnya, baik-buruk, duniawi-ukhrowi, Allah-Thaghut.
     Disinilah perlunya tata nilai yang harus dikedepankan untuk dijadikan marja', sebab inti Sari dari setiap amal perbuatan adalah nilainya. Karena akibat yang berupa materi akan ditinggalkan. Maka peranan pendidikan primer, "baiti jannati" sangat menentukan kemana generasi masa depan ditujukan.

22.Al-Ḥajj : 46

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ

"maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada".


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI