ORANG-ORANG YANG TERTUTUP

 


ORANG-ORANG YANG TERTUTUP
Oleh : Tikno Adi.

     Ketika Al Qur'an menyebutkan orang-orang kafir, persepsi kita pasti mengarah pada orang-orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Bahkan ada tokoh agama melarang menyebut dengan sebutan "orang kafir", sebut saja dengan "non muslim",  karena dengan menyebut orang kafir mengandung kriminal psikologis. Padahal secara etimologi kafir berasal dari bahasa Arab yang berarti orang yang menutup. Sekarang sudah menjadi bahasa kita sehari-hari. Kertas Cover, kuper, koper dsb. Sekali lagi tidak dapat dipungkiri bahwa yang disebut orang kafir adalah orang yang berbeda keyakinan dengan kita. Celakanya ada persepsi yang jauh lebih pada penghakiman. Kita merasa seolah-olah paling benar dan berhak atas surga. Sementara kehidupan mereka jauh lebih makmur sedangkan kita malah lebih susah. Itupun masih berkilah, dunia ini surganya orang kafir.
      Kalau persepsi kita selama ini ada kesalahan, lantas kapan majunya umat Islam? Bukankah keberadaan kita di muka Bumi ini menjadi Khalifah?
     Dalam tulisan ini saya mengajak untuk mengelaborasi dua ayat dan menempatkan istilah kafir sesuai proporsinya agar tidak terbangun persepsi yang salah. Sebelum kita mentadabburi dua ayat yang menjadi pijakan untuk dielaborasi, perlu diperhatikan bahwa Al Qur'an terdiri dari 114 surat. Surat bukan pasal. Itu artinya ketika kita membaca surat ada pesan yang disampaikan untuk diri kita bukan untuk orang lain. Apalagi untuk menghakimi orang lain. Hakimilah diri sendiri Hasibu an tuhasabu

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 6)

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰىۤ اَبْصَا رِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَا بٌ عَظِيْمٌ
"Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 7)

     Siapakah orang-orang kafir itu? Sangat muhkam, jelas. Orang-orang kafir adalah orang-orang yang menutup qalbu, pendengaran, dan penglihatannya sehingga tidak mau menerima peringatan, nasehat, saran apalagi ceramah orang lain. Sama saja, diperingatkan atau tidak diperingatkan mereka tidak akan beriman. Mereka tidak mau menerima kebenaran. Pertanyaannya, apakah ada tipologi orang semacam ini di tengah-tengah kita? Apakah mereka "non muslim"? Kebanyakan orang yang memiliki karakteristik seperti ini bukanlah orang sembarangan. Banyak menempel gelar di namanya. Bahkan label Hajji yang berarti pengunjung atau penziarah karena sudah pernah berkunjung ke Tanah Suci, kalau tidak disebut, marah-marah. Dengan narasi lain bahwa orang kafir itu adalah orang yang tidak tahu tetapi dirinya tidak tahu bahwa dia tidak tahu dan merasa sok tahu padahal tidak tahu. Sulit memperingatkan orang semacam ini.  Anehnya, orang-orang semacam ini mengaku beriman. Oleh karenanya, mari baca Surat dalam Al Qur'an layaknya membaca surat yang ditujukan kepada kita. Pesan apa yang ada dalam surat itu? Alangkah bahagianya orang yang membaca surat dari Sang Maha Pemilik Semesta Raya dan mampu menghantarkan perjumpaan denganNya. Berbahagialah orang yang tidak tahu tetapi sadar bahwa dirinya tidak tahu dan akan selalu belajar untuk mencari tahu. Itulah orang-orang yang terbuka mata qalbunya, pendengaran dan penglihatannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 فَمَنْ كَا نَ يَرْجُوْا لِقَآءَ رَبِّهٖ فَلْيَـعْمَلْ عَمَلًا صَا لِحًـاوَّلَايُشْرِكْ بِعِبَا دَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا
" Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 110)

Puncak dari keber-agamaan adalah menjadi muslim. Orang yang berserah diri total kepada Allah SWT yang akan membawa kebahagiaan, kedamaian. Sadar bahwa dirinya adalah kepanjangan tanganNya untuk menebarkan Kasih Sayang Nya. Kehadirannya dirindukan oleh banyak orang karena seorang muslim adalah sang pembahagia bagi semesta. Itulah Rahmatan Lil 'alamin. 

5 Desember 2022.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI