KUNCI KEBAHAGIAAN (2)


Kunci Kebahagiaan (2)

Oleh : Tikno Adi 


 Al Qur'an diturunkan bukan untuk menjadi beban dan menyusahkan. Sebagai petunjuk tentu mudah dipahami. Tidak mungkin Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang mempersulit hambaNya. Kemudian yang namanya ilmu memiliki tiga asas. Koherensi, tidak bertentangan dengan akal sehat, korespondensi, tidak berbenturan dengan ilmu yang lain dan dapat dibuktikan serta pragmatis, memiliki manfaat. Al Qur'an sebagai sumber ilmu apalagi menjadi pedoman tentu mudah untuk dipahami untuk diimplementasikan. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰ نَ لِتَشْقٰۤى 

"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu  agar engkau menjadi susah;" (QS. Ta-Ha 20: Ayat 20)

    Selanjutnya kita masuk ke subtansi untuk melanjutkan tadabbur QS.  41 : 30.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ قَا لُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَا مُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰٓئِكَةُ اَ لَّا تَخَا فُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَ بْشِرُوْا بِا لْجَـنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu." (QS. Fussilat 41: Ayat 30)

     Untuk mencapai kebahagiaan dalam hidup kuncinya adalah mengingat Allah. Perlu diperhatikan bahwa mengingat itu bukan menyebut. Kalau mengingat itu tidak bersuara karena di dalam qalbu sedang menyebut itu dimulut. Mengingat itu ada syaratnya. MengenalNya dan untuk dapat mengenal tentu diawali dengan pertemuan. Di episode pertama sudah dijelaskan. Sehingga orang yang sudah mengenalNya dapat mengatakan Rabbunallah dan selalu mengingat di setiap ruang dan waktu. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaf 50: Ayat 16)

Ketika kita selalu dalam kondisi berkesadaran bahwa Allah selalu membersamai di setiap ruang dan waktu akan memunculkan sikap optimis dalam menjalani kehidupan. ..."maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati", 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَ لَاۤ اِنَّ اَوْلِيَآءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ 

"Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."

(QS. Yunus 10: Ayat 62

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَا نُوْا يَتَّقُوْنَ 

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa."

(QS. Yunus 10: Ayat 63)

لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰ خِرَةِ ۗ لَا تَبْدِيْلَ لِـكَلِمٰتِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ 

"Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi janji-janji Allah. Demikian itulah kemenangan yang agung (QS. Yunus 10: Ayat 64)

Dengan demikian dalam menjalani hidup dapat melampaui dualitas. Dapat melepaskan apa yang diinginkan dan menerima apa yang tidak diinginkan. Tidak mengijinkan fikiran gelapnya ke masa lalu dan masa depan. Terbebas dari ketakutan dan kesedihan. Itulah orang-orang yang dapat meraih kebahagiaan karena selalu mengingat Allah. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)



20 Desember 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI