Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

BELUM AQIL BALIGH

Gambar
TETES Belum Aqil Baligh Emha Ainun Nadjib 3 jam yang lalu   • Dibaca normal 3 menit Media-media ribut soal hak anak. Ada situasi yang membuat anak-anak kehilangan hak bermain, hak asuh, hak Pendidikan dll gara-gara pandemi Covid-19 ini. Apa maksud hak di situ? Orang-orang modern ini sangat hobi omong hak, mendewa-dewakan hak, bahkan “agama” panutan utamanya adalah Hak Asasi Manusia. Apa maksudnya hak di situ? Bagi orang yang memakai akal Islam atau pola pikir Islam, (saya tidak memakai idiom Muslim dan Kafir), manusia itu bukan ciptaan manusia sendiri. Manusia tidak memegang “copyright” atas mengadanya diri manusia sendiri. Manusia itu produk, bukan produsen. Maka manusia tidak memiliki hak apapun atas dirinya sendiri. Hak atas manusia ada di tangan produsen. Sampai hari belum ada fakta ilmiah bahwa manusia menciptakan manusia. Yang ada hanyalah keterikatan manusia oleh hukum penciptaan. Lelaki bisa menghamili wanita dan menjadi anak, sebagaimana manusia menyemai pad

MENCATAT MAKNA

Gambar
Emha Ainun Nadjib Kalau Anda bagian dari bangsa atau masyarakat Indonesia, salah satu kelemahan mendasar dalam kebudayaan dan sejarahnya adalah rendahnya kesadaran (kebiasaan, tradisi) untuk mencatat dan mendokumentasi. Itu berlangsung di bidang kegiatan apapun sejak zaman dahulu kala, dan di abad modern ini baru disadari bahwa hal itu merupakan kerugian sangat besar di dalam mengolah kehidupan di masa kini, apalagi ke masa depan. Kalau Anda bagian dari Kaum Muslimin, salah satu kelemahan mendasar dalam budaya keagamaan Islam selama lebih 10 abad adalah bahwa orang Muslim hanya konsumen sejarah. Segala pemahaman, penafsiran, pemaknaan atas nilai-nilai Islam terletak di tangan kaum Ulama, dengan berbagai latar belakang, sebab-sebab dan persyaratan-persyaratan. Ummat Islam berposisi “tinggal terima jadi” dalam hal apapun saja. Dari ibadah mahdlah, Rukun Islam, hingga persoalan-persoalan muamalah, kebudayaan, kenegaraan dan apapun saja. Apakah itu berarti “hak tafsir atas Islam,

MENYONGSONG REVOLUSI SATU INDONESIA

Gambar
Dengan  nama Tuhan Yang Maha Esa Bangsa dan Negara Indonesia sedang ditindih dan ditimbun oleh wabah Corona dengan infrastruktur sistem yang tidak benar-benar siap meladeninya, seperti juga kebanyakan Negara-negara di dunia yang “ about to dying ” oleh multiefek pandemi. Tetapi saya mendapat informasi dan optimisme bahwa kelompok kepemimpinan bangsa besar ini sedang mempersiapkan diri untuk menggebrak sejarah dengan langkah  Revolusi Satu Indonesia . Indonesia tidak mau rugi dua kali: sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Indonesia tidak sedang menunggu bencana yang lebih besar lagi dibanding wabah Corona. Indonesia bukan Rahwana yang beku menantikan maut dihimpit oleh dua gunung: pandemi itu sendiri dan kehancuran sosial ekonomi. Corona tidak dibiarkan menjadi satu-satunya konsentrasi, apalagi yang diderita secara traumatik. Justru sekarang ini adalah  momentum emas  bagi bangsa Indonesia, untuk berpikir ulang secara mendasar atas seluruh kondisi dan situasi bangsanya.  Revolusi