SEKEDAR TADABBUR

By. Gus Dolah

     Bukan untuk orang lain tetapi hanya untuk pribadi Gus Dolah sebagai catatan yang menjadi saksi sejarah. Hanya saja jika fakta berkata lain karena memang kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Memahami kehidupan harus melihat dari berbagai macam sisi pandang agar tidak larut dalam upaya melakukan pembenaran seperti yang sering terjadi saat ini.
    Beberapa waktu yang lalu seorang Kyai sepuh keliru dalam melafadzkan do'a yang seharusnya menyebut nama petahana tetapi malah menyebut rivalnya. Sebenarnya itu hal yang lumrah. Sejenius apapun tetap saja ada salah dan lupa. Itulah manusia tempatnya salah dan lupa. Maka tidak heran jika Mbah Mun, beliau juga mengalami hal itu. Hanya saja karena beliau sosok panutan, publik figur sehingga menjadi perbincangan publik, terutama di jagat Maya.
    Gus Dolah memiliki perspektif yang mungkin berbeda. Boleh saja orang lain mempersepsikan macam-macam bahkan mungkin juga punya kepentingan. Yang ingin disampaikan oleh Gus Dolah karena "niteni". Sementara do'a yang salah ucap Mbah Mun bisa jadi di amini malaikat dan menjadi kenyataan.
     Ketika NU begitu dekat dengan kekuasaan semasa Orde Lama dan menerima konsep politik Nasakom, sementara Masyumi membubarkan diri karena tidak mau menerima Demokrasi terpimpin Sukarno dengan nasakomnya. Apa yang terjadi? Tragedipun terjadi. Pemberontakan G30D/PKI. ORLA pun berakhir dengan menyisakan luka sejarah yang tak terlupakan. Rezim Orbapun berkuasa selama 32 tahun.

     Yang menjadi catatan Gus Dolah, apakah kedekatan NU dengan kekuasaan merupakan isyarat berakhirnya orde reformasi? Lantas orde apalagi yang akan menjawab persoalan bangsa yang tak kunjung negara ini. Waktu yang akan menjawabmenjawab .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI