TETESAN

SLUMAN SLUMUN , SELAMET
Oleh : cak Tik

     Berangkat dari rumah jam 07.15 sampai tujuan jam 08.10. Jarak tempuh yang hanya 20 km harus saya tempuh 55 menit, hampir satu jam, yang secara normatif hanya sekitar 33 menit. Mungkin ada orang mengatakan kalau berkecepatan 90 km per jam mungkin hanya seperempat jam atau 15 menit. Silahkan berkata apa saja, bukan waktu tempuhnya yang penting ,tetapi yang terpenting selamat sampai tujuan.
     Untuk selamat sampai tujuan maka harus khusyuk atau fokus dalam berkendara, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, di antaranya saya bertemu empat traffic light, ketika merah saya harus berhenti. Belum lagi ada hambatan-hambatan kecil dalam perjalanan, maka kapan harus mengerim dan kapan harus mengegas. Ada dinamika dalam perjalanan untuk saling menjaga harmoni dalam perjalanan sehingga terasa nyaman. Artinya apa? Untuk sampai tujuan dengan selamat ada banyak hal yang harus diperhatikan dan kita aplikasikan. Ketika menstart kendaraan dan melaju ke tempat yang dituju , maka kita harus memasuki sistem regulasi yang harus dipatuhi agar selamat sampai tujuan. Mulai dari aturan fisik kendaraan yang kita naiki sampai pengendalian dalam berkendara sampai tata tertib yang diberlakukan, dsb. Kapan harus melaju dengan kencang, kapan harus mengerim dan kapan juga harus berhenti karena jika diteruskan bisa membahayakan dst.
     Sama halnya dalam kehidupan ini. Yang terpenting adalah bahwa kita harus faham dulu tujuan hidup. Baru tahap selanjutnya, bagaimana kita sampai tujuan dengan selamat. Alangkah naif dan ruginya jika tidak selamat, jangankan sampai tujuan, di dalam perjalanan saja sudah dihadapkan bencana. Allah swt mengutus para Nabi dan Rasul, terakhir Rasulullah Muhammad saw membawa risalah Islam sebagai panduan untuk dijadikan sistem dalam menjalani aktivitas kehidupan, agar selamat. Rasulullah saw mengingatkan dengan sabdanya :
كن في الدن ياك كانك غاريب او تعابير سبيل
" Jadikan hidupmu di dunia seperti orang asing atau orang dalam perjalanan .
Ketika orang berada di tempat yang asing bagibaginya, tentu akan lebih berhati-hati karena kalau berlaku sembrono sangat membahayakan keselamatannya. Ketika orang merasakan bahwa dia dalam proses perjalanan, dapat dipastikan akan mengikuti arah dan tujuan yang benar disamping mematuhi aturan yang ditetapkan. Berupaya untuk mampu mengendalikan diri dan berlaku fokus dan selalu berhati-hati. Islam adalah syariat untuk memandu agar selamat sampai tujuan dan orang yang menjadikan islam sebagai panduan hidupnya disebut muslim, tentu semua dilakukan atas dasar komitmen yang terbangun karena kesadaran akan eksistensi dirinya sehingga membentuk azzam yang kuat untuk bertemu Rabbnya .


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAJULUN YAS'A ( رجل يشعي )

BELAJAR AL QUR'AN

LINGSEM DAN BANGKAI