Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

TETESAN

ALAKADARNYA Oleh : Cak Tik      Menjelang suksesi nasional 2019, baik media minestream maupun media sosial menggiring masyarakat menjadi dua kubu yang seolah dipastikan bertarung di pilpres 2019. Baik melalui sajian acara yang ditampilkan maupun poling yang dilakukan selalu mengarah pada dua nama itu .      Dengan sistem demokrasi kapitalis yang dianut di negeri ini, itu hal yang wajar mereka menjajakan dagangannya untuk dikenali dan diminati masyarakat, tetapi yang sangat tidak wajar ketika mereka saling menghujat, menghina, merendahkan satu sama lain. Itulah yang terjaditerjadi . Masyarakat disuguhi informasi yang sama sekali jauh dari nilainilai-nilai edukasi dan kebajikan. Yang dipertontonkan malah kerendahan kerendahan akhlak.      Mau di kemanakan negeri ini jika para calon pengemban amanah adalah orang-orang yang tidak bermoral?

TETESAN

Gambar
Oleh : cak Tik      Meskipun telah terbukti jika amanah kekuasaan dicapai dengan cara-cara yang tidak bermartabat, membeli dukungan, memanipulasi, bahkan sikap saling merendahkan, tidak akan pernah menghasilkan kepemimpinan yang menyejahterakan rakyat lahir dan batin, membangun tatanan masyarakat yang harmonis apalagi mewujudkan keadilan sosial.      Meraih kekuasaan dengan cara tidak bermartabat terbukti membuat kerusakan di berbagai lini kehidupan bahkan dengan alam .      Meraih kekuasaan dengan cara yang saling merendahkan akan menghadirkan pemimpin yang rendah akhlaq dan budi yang bertindak semena-mena untuk mencapai syahwatnya dengan merampas hak-hak yang dipimpinnya. Maka berhati-hatilah menggunakan hak pilihpilih.

TETESAN

Gambar
Oleh : Cak Noe Untuk meraih sebongkah kekuasaan mereka saling merendahkan sehingga lupa untuk apa amanah kekuasaan itu. Kapan negeri ini dapat meraih Keadilan sosial jika Ketuhanan dinafikan? Bukankah nilai Ketuhanan dapat dilihat dari ucapan, tindakan, perilaku para pengemban amanah yang menunjukkan akhlaqul karimah bukan akhlaqul madzmumah?

TETESAN

Gambar
Oleh : CakNoe      Banyak pertimbangan logis untuk menentukan sikap dan pilihan, karena hidup ini menentukan sikap dan pilihan, "wahadaynahum najdayn", "fa'alhamaha fujuraha wa taqwaha". Apapun yang akan terjadi itu adalah akibat dari sikap dan pilihan kita, bergantung eskalasinya, kecil atau besar, sempit atau luas. Jika sikap dan pilihan kita "salah/tidak baik ", hanya mengedepankan kepentingan sesaat, maka jangan pernah menyesal kelak, karena hidupmu adalah sikap dan pilihanmu. 91.Asy-Syams : 8 فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, 90.Al-Balad : 10 وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan).

ISRA' MI'RAJ

Tadabbur oleh : Gus Dolah      Mendengar pertanyaan Tarmin yang menggebu-gebu, gus Dolah hanya tersenyum. Memang tidak menutup mata rutinitas peringatan hari besar Islam seperti tidak merubah perilaku untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dalam konteks kehidupan sosial ,ekonomi bahkan berbangsa dan bernegara umat islam yang mayoritas justru kian terpuruk . Demikian juga yang dipertanyakan Tarmin tentang Isra' Mi'raj. Bukankah pasca diisra'mi'rajkan Rasulullah saw, menapaki tahap perjuangan berikutnya yaitu atas bimbingan Rabbnya agar berhijrah ke Yatsrib yang beliau singgahi waktu diisra'kan. Hingga pada akhirnya beliau meraih kemenangan. Sejak saat itu peradaban Islam mengukir sejarah dunia hingga tujuh abad.      Lalu, bagaimana dengan umat islam saat ini? Memperingati maulid nabi sudah, isra'mi'raj sudah, pelajaran dan hikmah apa yang diperoleh? Al qur'an sudah genap tiga puluh juz, kitab-kitab hadits begitu rapi dibukukan ,pendek kata islam s